Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Sedikit mengutarakan perasaan

 Mahabbah Saat sahadat cinta sudah terucap Mengapa harus diragukan Meski tangan belom berjabat Lontaran ijab sudah berkumandang Ada niatan untuk mengikat Kenapa sekarang melepaskan Lidah memang tak bertulang Tapi perasaan,  yang menuntun kebenaran Sudah tutup saja gerbang peperangan Iklaskan saja kalah dalam permainan Biarkan saja dalang yang mempertemukan Kisah baru dalam kehidupan Luka, dalam perang pasti tidak terhindarkan Lumuran darah meski tak terlihatkan Air mata tertahan  Demi mempertahankan senyuman Ikhlas lillahitaala melepaskan

gemuruh angin persahabatan

Gemuruh Angin Persahabatan Saat suara gemuruh tak lagi didengarkan Saat ucapan tak lagi dihiraukan Hanya rasa heran yang bisa dirasakan Sakit bukan lagi alasan Hanya kata heran yang bisa dilontarkan Entah rasa apa yang mereka fikirkan Saat gemuruh sahabat tak lagi didengarkan Meski setiap saat selalu bersamaan Tak ada lagi kemistri kita untuk berduaan Hanya satu permintaan Jujur setiap keadaan Susah senang kita bersama lakukan Suara ini bukan lagi angin yang bisa dihiraukan Suara ini pertanda kepedulian Kecewa sudah tidak terkendalikan Hanya satu yang bisa dipertahankan Persahabatan Ttd Yang terluka 19.20/281019

Lima hari bersama Indonesia

 5 hari besama Indonesia Bersama-sama dengan pemuda pemudi dari seluruh Indonesia yang mewakili 34 provinsi, berkumpul bersama dalam kegitan yang sama Festival Pemuda 2019. Bisa dibilang "Mininya Indonesia" ada pada 5 hari disemarang, dimana berkumpulnya semua suku, bahasa, perbedaan warna kulit, dan Agama pastinya. Bersama-sama dengan pemuda pemudi Indonesia yang berbeda pandangan, keyakinan, suku bukan berati menjadi tolak ukur bagi kita untuk  bersama-sama berkontribusi untuk Indonesia. Maka dari perbedaan bisa membuat kita jatuh cinta akan Bangsa ini karena Indonesia "Bhineka Tunggal Ika", begitu indah Negri ini dengan perbedaanya. Bukan Indonesia bila tanpa perbedaan, Bangsa ini tempatnya perbedaan, pancasila pertama menjadi satu bukti bahwa perbedaan Agama dibansa ini diperbolehkan "Tuhan yang maha Esa". Bagaimana mungkin dalam satu sila terdapat perbedaan Agama kalau bukan orang adil yang merumuskan, yang mampu menjadi ideologi bagi b...

Sang pelopor mutiara dalam lumpur kehidupan

Ketika Ada Mutiara Didalam Lumpur Perjalanan malam bersama Ayahanda tercinta mencari nasehat motivasi yang tidak bisa diukur dengan jumlah finansial belaka,  dari tokoh-tokoh besar desa tercinta. Ada yang membuat fikiran ini mulai terbuka saat beliau bercerita perjalanan hidup, berproses dibangku perkuliahan, beliau adalah sang pelopor anak muda dijaman milenial,  sudah berumur tapi memiliki semangat muda (hehehe)  bangga dong yang pernah mendapat wejangan oleh beliau secara langsung,  apalagi bisa bertemu berdiskus tatap muka setiap hari. Betapa keindahan yang luar biasa saat melihat rona wajah yang bersinar bagai cahaya, yang menentramkan hati dan fikiran. Meski sempat curiga sebenarnya seperti apa keyakinan beliau ini (sang pelopor), sampai menjadi kontroversi dimasyarakat (dahulu), karna yang terjadi dimasyarakat, demikian saya pun juga termasuk didalam orang-orang yang sempat membenci beliau,  malu sebenarnya jika bertatap muka dengan apa yang per...