Langsung ke konten utama

Pergerakan miris dengan waktu

Pergerakan miris dengan waktu


Perbaiki dulu tanahnya baru bisa subur pergerakanya. Berapa banyak waktu yang terbuang hanya untuk menunggu, katanya menunggu itu melelahkan, buktinya jadi kebiasaan. Miris sekali pergerakan ini selalu mengadakan agenda-agenda besar dengan konsepan waktu yang matang kembali menjadi nyadam, inikah kultur pergerakan yang katanya mengandalkan intelektual dalam berfikir.

Warga kecil sebesar apapun usaha membuat agenda besar, dengan konsepan matang, dengan waktu yang sudah ditentukan, bahkan surat undangan sudah diedarkan, seminggu sebelum hari H dilaksanakan, tetap saja waktu kedatangan akan terlambat, bukan lagi lima, sepuluh, atau tigapuluh menit bisa melambat sampai satu atau dua jam lamanya. BBayangkanmbagaimana mudahnua merubah konsep tanpa perhitungan.

Siapa sebenarnya dalang yang menceritakan melambatnya waktu sampai menjadi kebiasaan dari generasi kegenerasi atau memang sekarang sudah jamanya generasi rebahan yang terlalu membuat bermanjanya tubuh sampai lupa akan waktu. Mana peran para pemuda yang katanya agen of change, agen of control, jangan bilang perubahan jika tidak menggunakan waktu dengan tepat.

Sudah cukup sampai hari dan detik ini momok keterlambatan waktu, jangan berikan pada generasi selanjutnya, jangan buat lebel baru untuk pergerakan dengan kebiasaan tidak tepat waktu, seakan sudah menjadi budaya yang bisa dilestarikan. Rubah persepsi warga pergerakan jika mau perubahan dalam pergerakan, hanya masalah kecil (w a k t u).
Menolak salah sudah benar tapi berani salah sangat mengagumkan.

081219 (10.57)

Komentar