Menulis/ditulis(kan) S E J A R A H
Sejarah atau historis adalah kejadian dimasa lalu yang berhubungan dengan orang banyak, atau sejarah adalah yang tertuliskan agar tidak hilang dimana pada masa yang akan datang menjadi suatu rujukan pembelajaran, tau juga sejarah adalah cerita masa lalu yang diceritan pada masa sekarang untuk memberikan peran positif kepadanya (sang pembaca atau pendengarnya).
Pernah ada yang berkata jika kamu disuruh memilih “Ingin menulis sejarah atau ditulis oleh sejarah” mana yang kamu pilih?????????????. Lalu aku pun berfikir berulang kali mana yang harus aku pilih untuk sekali kehidupanya didunia ini.
Jika aku memilih “ingin menulis sejarah hidupku sendiri” maka aku harus berbuat banyak untuk diriku sendiri dan orang lain, sebanyak mungkin mencetak ceita ,pengalaman baru untuk diriku agar bisa ditularkan untuk orang lain. Saat aku memilih menulis sendiri sejarahku akankah orang lain menerima semua perilaku dan sikapku dimasyarakat, karna aku tau persis saat aku memilih menulis sendiri sejarahku maka semua sikap dan tatanan masyarakat harus diperhatikan tidak bisa dipungkiri akan gunjingan dan ucapan yang mengiris perasaan, masyarakat tidak peduli dengan niat baikmu untuk perubahan karna mayarakat butuh hasil dan pembuktiaan bukan rintisan.
Atau aku memilih “ditulis oleh sejarah” yang aku tidak tau siapa yang menulis dan sperti apa aku ditulis akankah sama seperti diriku dulu saat mencetak sejarah, atau justru sejarah mencetak tidak tuntas akan sejarahku, atau malah sejarah hanya memberikan teka-teki akan diriku hilang kemanakah aku ditelan sejarah. Karana saat aku ditulis oleh sejarah maka aku akan mati terlebih dahulu agar diingat-ingat kembali perbuatan baik buruku, jika aku membuat sejarah baik maka Dunia akan banyak memuji pemikiranku, tetapi jika aku membuat “kontroversi untuk membuka suatu kebenaran” maka apa yang akan ditulis sejarah untuku. Yang akan terjadi adalah berbagai versi sejarah tentangku ada yang mengagumi pemikiranku dan ada yang menjatuhkan bahkan menuliskan semua keburukanku tanpa melihat sedikit saja kebaikanku selama hidupku.
Sejarah memang budaya Indonesia yang dilestarikan bahkan menjdi literasi dilingkungan mahasiswa atau bahkan pendobrak kebenaran. Banyak sekali pemuda yang menyusuri sejarah dan mengamati sejarah, benarkan sejarah yang tertulis itu? (Tanda tanya besar). Atau sudah direkayasa bahkan ada sejarah yang sudah ditutupi oleh petinggi besar disana, demi menutupi kesalahanya pada masa menulis sejarah kehidupanya.
Berkaca dari buku “Menjerat Gus Dur” yang baru-baru ini menggemparkan jagat raya dengan ditemukanya berkas sekandal penurunan Gus Dur pada masa menjabat sebagai Presiden RI. Gus Dur memang tersohor dengan pemikiranya yang mampu membongkar ketidak jujuran petinggi besar, dan mampu memberikan kontroversi sebagai ancaman bagi politisi yang tidak suka akan kejujuran.
Sejatinya aku pribadi hanya ingin menyampaikan, semua tulisan diatas untuk refleksi pada diriku sendiri syukur jika kamu juga ikut terinspirasi hehe. Dalam kehidupan ini kita pasti akan menulis sejarah kehidupan kita sendiri meski Tuhan sendiri telah menjadi DALANG yang memaikan wayang kehidupan. Tidak bisa dipungkiri kita akan berperan didalam cerita tersebut maka sejarah itu akan kita tulis sendiri selama hidup, semua tindakan pemikiran akan kita nikmati selama hidup sekali didunia ini.
Maka buat sendiri sejarah didalam kehidupan, buat semenarik mungkin sehingga sejarah tidak mampu menutupi semua sejarah kehidupan dari awal merintisnya sampai pada titik pembuktianya. Biarkan orang lain menikmati sejarah dan berkaca akan sejarah yang sudah kita tulis sendiri, bagaimana senang saat diatas sampai pada sakitnya terjatuh dari perjuangan. Dan biarkan sejarah juga ikut menulisakanya dan biarkan pembaca mengoreksi sejarahnya.
Medokuu.
10022020
(22.53)
Komentar
Posting Komentar